I.
POLO AIR
Polo
Air atau Water Polo
merupakan permainan bola yang dilakukan di dalam air dengan menggunakan tangan
dan kaki. Permainan ini hampir sama dengan permainan bola tangan, hanya saja
permainan ini dilakukan di dalam air. Permainan polo air dimainkan oleh dua
regu. Setiap regu terdiri atas 7 orang. Tujuan utama dari permainan polo air
adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan.
1.
Peraturan
Permainan
Setiap permainan dan olahraga mempunyai peraturan permainan.
Peraturan tersebut merupakan hasil dari suatu kesepakatan, baik kesepakatan
dalam lingkup nasional maupun internasional, dengan tujuan mengorganisasi
pertandingan atau perlombaan. Berikut beberapa peraturan dalam permainan polo
air.
a.
Ukuran Kolam
Polo Air Ukuran kolam renang yang digunakan untuk permainan
polo air adalah 30 × 20 meter.
b.
Ukuran Gawang
Tinggi gawang pada polo air diukur dari atas rata-rata air adalah 90 cm. Berikut ini adalah gambar dari gawang polo air.
Tinggi gawang pada polo air diukur dari atas rata-rata air adalah 90 cm. Berikut ini adalah gambar dari gawang polo air.
c.
Jumlah
Pemain
1) Setiap regu terdiri dari 7 orang pemain dengan 4 orang
pemain cadangan.
2) Pemain tidak boleh melapisi badannya dengan minyak.
3) Setiap pemain harus memakai topi yang mempunyai nomor
1-14. Nomor 1 dan 14 (untuk penjaga gawang) dan nomor 2-13 (untuk pemain
lapangan). Besarnya ukuran topi 10 cm pada bagian depan dan bagian belakang
berwarna biru atau merah.
d.
Waktu Permainan
Permainan berlangsung selama 20 menit bersih yang dibagi menjadi 4 babak. Setiap babak 5 menit, dengan istirahat antar babak 2 menit. Pergantian gawang dari regu dilakukan setiap pergantian babak.
Permainan berlangsung selama 20 menit bersih yang dibagi menjadi 4 babak. Setiap babak 5 menit, dengan istirahat antar babak 2 menit. Pergantian gawang dari regu dilakukan setiap pergantian babak.
2.
Bermain Polo
Air
a)
Permulaan
Permainan
1)
Pada permulaan setiap babak, para
pemain harus berada 1 meter di depan garis gawang dan jarak antarpemain. Di
antara kedua gawang tidak boleh lebih dari 2 orang pemain. Pemain-pemain
tersebut harus menunggu tanda dari wasit yang akan diberikan jika regu-regu
telah siap. Wasit akan meniup peluit untuk memulai permainan. Bersamaan dengan
itu, wasit harus melepaskan atau melemparkan bola ke arah lapangan
permainan.
2)
Jika terjadi gol, regu yang kalah
akan memulai kembali permainan dan semua pemain harus mengambil posisi dalam
daerah sendiri, di belakang garis tengah.
3)
Seorang pemain dari regu harus
memulai kembali permainan dengan mengambil tempat di tengah-tengah lapangan
permainan.
4)
Ketika ada tanda wasit dan setelah
bola dilemparkan oleh wasit, ia harus segera memulai permainan dengan
melemparkan bola kepada pemain lain dari regunya yang berada di belakang garis
tengah pada waktu ia menerima bola itu.
5)
Permulaan yang salah harus diulangi
kembali.
b)
Gol
Bola
dinyatakan masuk, apabila seluruh bagian bola melewati garis gawang di antara
kedua tiang gawang dan mistar gawang.
c)
Lemparan Gawang
Apabila seluruh bola melewati garis gawang, kecuali di
antara kedua tiang gawang, dan terakhir bola disentuh oleh seorang pemain
penyerang harus dilakukan lemparan gawang. Kesalahan dalam lemparan gawang
harus diulangi. Lemparan gawang dilakukan oleh penjaga gawang.
d)
Lemparan
Penjuru
Lemparan penjuru akan dilakukan, jika terjadi hal berikut.
Lemparan penjuru akan dilakukan, jika terjadi hal berikut.
1)
Bola melewati garis gawang, di
antara kedua garis gawang yang terakhir disentuh oleh pemain bertahan.
2)
Seorang penjaga gawang pada waktu
melakukan lemparan bebas atau lemparan gawang, sebelum bola itu disentuh oleh
pemain-pemain lainnya mengambilnya kembali dan masuk ke dalam gawang.
3)
Pemain melakukan suatu lemparan
bebas, mengoperkan bola itu kepada penjaga gawang sendiri dan sebelum pemain
lainnya menyentuhnya.
e)
Lemparan
Bebas
Lemparan
bebas merupakan hukuman terhadap kesalahankesalahan biasa. Lemparan bebas
dilakukan dari tempat terjadinya kesalahan. Seorang pemain yang mendapatkan
lemparan bebas dapat dengan langsung mengoperkan bola kepada kawan atau dengan
menggiring lebih dahulu baru mengoperkannya. Bola dari lemparan bebas dapat
langsung ditembakkan ke gawang, setelah disentuh oleh seorang pemain kawan
maupun lawan dan melewati garis gawang di antara kedua tiang gawang. Kesalahan
ada dua macam, yaitu kesalahan biasa dan kesalahan berat. Kesalahan biasa
hukumannya lemparan bebas, sedang kesalahan berat dihukum dengan lemparan
hukuman (penalti).
f)
Lemparan
Wasit
Berikut ketentuan mengenai lemparan yang dilakukan oleh
wasit.
1)
Permainan harus dihentikan jika terdapat
pemain yang sakit, terjadi kecelakaan, atau jika terdapat dua orang pemain atau
lebih, dari regu yang berlawanan dalam waktu yang bersamaan membuat
kesalahan.
2)
Bola yang dilemparkan wasit harus
sedemikian rupa sehingga pemain-pemain dari kedua regu itu mempunyai kesempatan
yang sama untuk mencapai bola itu setelah bola tersebut menyentuh air.
3)
Jika lemparan wasit itu bolanya
jatuh di air dan menguntungkan salah satu regu, lemparan harus diulang.
Bola Keluar Bola dinyatakan keluar lapangan permainan, jika bola melewati
salah satu garis sisi lapangan. Tindakan selanjutnya adalah melakukan lemparan
bebas. Lemparan bebas akan diberikan kepada pemain dari regu lawannya yang
terdekat pada tempat bola itu meninggalkan lapangan permainan.
3.
Teknik Polo
Air
Terdapat dua macam latihan teknik permainan polo air, yaitu
latihan teknik renang polo air dan latihan teknik dengan bola. Teknik renang
polo air pada dasarnya semua pemain harus menguasai beberapa teknik gaya
renang, antara lain gaya bebas, gaya samping, gaya dada, gaya punggung,
injakinjak di air, dan loncat-loncat di air.
II.
DIVING
1.
Sejarah Singkat
a.
Tahun 415 SM Para penyelam
yunani menghancurkan bekas Dermaga di Sirakusa.
b.
Tahun 1837Augustus Siebe's
menciptakan pakaian selam dengan system
pernapasan disuplai dari permukaan yang kemudian dikenal sebagai ASK (Alat Selam Klasik).
pernapasan disuplai dari permukaan yang kemudian dikenal sebagai ASK (Alat Selam Klasik).
c.
Tahun 1959 J.Y Cousteau
melaksanakan eksplorasi bawah air dengan menggunakan kapal Calypso.
Pada dasarnya aktifitas penyelaman merupakan profesi yang sudah tua usianya dalam sejarah peradaban manusia. Belum ada literatur pasti yang dapat menunjukan kapan aktifitas penyelaman mulai di laksanakan. Dunia pewayangan kita misalnya, mengenal Raden Jayakatwang salah seorang putra dari Aria Bima, spesialisasinya adalah menyelam di laut. Masyarakat maluku sudah berabad - abad yang lalu melaksanakan penyelaman mutiara. Sayang, tidak ada catatan - catatan tentang kepiawaian Bangsa Indonesia dalam sejarah penyelaman.
Ilmu penyelaman terus berkembang, baik untuk kepentingan eksplorasi
maupun dalam rangka tugas penelitian untuk menguak misteri bawah permukaan air
untuk kemakmuran hidup manusia.
2.
Pengertian
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan
air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Hal penting dalam melakukan penyelaman adalah penguasaan
perlengkapan/peralatan yang dipakai.
3.
Jenis
Berdasarkan kedalaman, tujuan dan jenis
peralatan yang digunakan aktifitas menyelam dapat dibedakan menjadi :
a.
Berdasarkan Kedalaman :
1)
Penyelaman dangkal yaitu penyelaman
dengan kedalaman maksimal 10 meter.
2)
Penyelaman Sedang yaitu Penyelaman
dengan kedalaman (10 s/d 30) meter.
3)
Penyelaman dalam yaitu Penyelaman
dengan kedalaman lebih dari 30 meter.
b.
Berdasarkan tujuan :
1)
Penyelaman untuk kepentingan
pertahanan dan keamanan negara, antara lain ;
a)
Tactical (Combat) diving ;
penyelaman untuk tugas - tugas tempur.
b)
Submarine Rescue ; penyelaman
penyelamatan kapal selam.
c)
Search and Rescue (SAR).
d)
Inspection and Repair ; inspeksi dan
perbaikan.
e)
Ship Salvage.
(Penyelaman - penyelaman jenis ini pada umumnya dilaksanakan
oleh para penyelam Angkatan bersenjata).
2)
Penyelaman komersial merupakan
penyelaman profesional untuk kepentingan konstruksi dibawah permukaan air,
penambangan lepas pantai (off shore drilling), salvage, dll.
3)
Penyelaman Ilmiah (Scientific
Diving) Merupakan penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah
antara lain penelitian geologi, arkeologi, biologi dan kelautan pada
umumnya.
4)
Penyelaman Olah Raga (Sport Diving)
merupakan penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan mempertahankan atau
meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran.
c.
Berdasarkan peralatan yang digunakan
sport diving dapat dibedakan menjadi:
a)
Skin Diving merupakan sport
diving yg dilakukan dengan menggunakan peralatan selam dasar seperti masker,
snorkel dan fins.
b)
Scuba Diving Merupakan penyelaman
menggunakan peralatan scuba.
4.
Manfaat
1.
Menyehatkan
paru-paru
Selama
menyelam udara akan dihirup sebanyak mungkin secara konstan. Hal ini akan
melatih otot paru-paru dan membuat organ paru menjadi sehat.
2. Melatih kelenturan dan kekuatan otot
Seperti
halnya dengan olahraga renang, saat menyelam seluruh otot tubuh akan bergerak.
Otot-otot ini akan bekerja dengan konstan tanpa gerakan menghentak. Walau tak
merasa lelah karena tubuh terbantu daya apung dari air, kelenturan dan kekuatan
otot akan terlatih dengan baik.
3.
Mencegah
serangan jantung dan stroke
Sebuah
penelitian membeberkan hasilnya yakni orang yang menyelam secara rutin nyaris
tak pernah terkena serangan jantung dan stroke.
Hal ini disebabkan karena sirkulasi darah dan sistem pernafasan yang baik dan
terlatih saat menyelam.
4.
Melatih
konsentrasi
Secara
tak disadari, kemampuan berkonsentrasi dan memusatkan fokus akan terlatih
dengan kegiatan menyelam. Mengapa demikian? Ketika menyelam, tentu keseimbangan
harus terus dijaga dengan mengkoordinasikan gerak kaki dan tangan. Selain itu
juga para penyelam selalu berhati-hati dalam bergerak agar tak merusak karang
dan mengganggu kehidupan bawah laut.



Time in Jakarta 
0 komentar:
Posting Komentar