Get me outta here!

Kamis, 20 November 2014

POLO AIR dan DIVING


   I.        POLO AIR
Polo Air atau Water Polo merupakan permainan bola yang dilakukan di dalam air dengan menggunakan tangan dan kaki. Permainan ini hampir sama dengan permainan bola tangan, hanya saja permainan ini dilakukan di dalam air. Permainan polo air dimainkan oleh dua regu. Setiap regu terdiri atas 7 orang. Tujuan utama dari permainan polo air adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan.

1.    Peraturan Permainan 
Setiap permainan dan olahraga mempunyai peraturan permainan. Peraturan tersebut merupakan hasil dari suatu kesepakatan, baik kesepakatan dalam lingkup nasional maupun internasional, dengan tujuan mengorganisasi pertandingan atau perlombaan. Berikut beberapa peraturan dalam permainan polo air.

a.    Ukuran Kolam
Polo Air Ukuran kolam renang yang digunakan untuk permainan polo air adalah 30 × 20 meter. 

b.    Ukuran Gawang
Tinggi gawang pada polo air diukur dari atas rata-rata air adalah 90 cm. Berikut ini adalah gambar dari gawang polo air.


c.    Jumlah Pemain 
1) Setiap regu terdiri dari 7 orang pemain dengan 4 orang pemain cadangan. 
2) Pemain tidak boleh melapisi badannya dengan minyak. 
3) Setiap pemain harus memakai topi yang mempunyai nomor 1-14. Nomor 1 dan 14 (untuk penjaga gawang) dan nomor 2-13 (untuk pemain lapangan). Besarnya ukuran topi 10 cm pada bagian depan dan bagian belakang berwarna biru atau merah. 

d.    Waktu Permainan
Permainan berlangsung selama 20 menit bersih yang dibagi menjadi 4 babak. Setiap babak 5 menit, dengan istirahat antar babak 2 menit. Pergantian gawang dari regu dilakukan setiap pergantian babak. 

2.    Bermain Polo Air
a)    Permulaan Permainan 
1)    Pada permulaan setiap babak, para pemain harus berada 1 meter di depan garis gawang dan jarak antarpemain. Di antara kedua gawang tidak boleh lebih dari 2 orang pemain. Pemain-pemain tersebut harus menunggu tanda dari wasit yang akan diberikan jika regu-regu telah siap. Wasit akan meniup peluit untuk memulai permainan. Bersamaan dengan itu, wasit harus melepaskan atau melemparkan bola ke arah lapangan permainan. 
2)    Jika terjadi gol, regu yang kalah akan memulai kembali permainan dan semua pemain harus mengambil posisi dalam daerah sendiri, di belakang garis tengah. 
3)    Seorang pemain dari regu harus memulai kembali permainan dengan mengambil tempat di tengah-tengah lapangan permainan. 
4)    Ketika ada tanda wasit dan setelah bola dilemparkan oleh wasit, ia harus segera memulai permainan dengan melemparkan bola kepada pemain lain dari regunya yang berada di belakang garis tengah pada waktu ia menerima bola itu.
5)    Permulaan yang salah harus diulangi kembali.

b)    Gol 
Bola dinyatakan masuk, apabila seluruh bagian bola melewati garis gawang di antara kedua tiang gawang dan mistar gawang.
c)    Lemparan Gawang 
Apabila seluruh bola melewati garis gawang, kecuali di antara kedua tiang gawang, dan terakhir bola disentuh oleh seorang pemain penyerang harus dilakukan lemparan gawang. Kesalahan dalam lemparan gawang harus diulangi. Lemparan gawang dilakukan oleh penjaga gawang.

d)    Lemparan Penjuru
Lemparan penjuru akan dilakukan, jika terjadi hal berikut. 
1)    Bola melewati garis gawang, di antara kedua garis gawang yang terakhir disentuh oleh pemain bertahan. 
2)    Seorang penjaga gawang pada waktu melakukan lemparan bebas atau lemparan gawang, sebelum bola itu disentuh oleh pemain-pemain lainnya mengambilnya kembali dan masuk ke dalam gawang. 
3)    Pemain melakukan suatu lemparan bebas, mengoperkan bola itu kepada penjaga gawang sendiri dan sebelum pemain lainnya menyentuhnya.
e)    Lemparan Bebas 
Lemparan bebas merupakan hukuman terhadap kesalahankesalahan biasa. Lemparan bebas dilakukan dari tempat terjadinya kesalahan. Seorang pemain yang mendapatkan lemparan bebas dapat dengan langsung mengoperkan bola kepada kawan atau dengan menggiring lebih dahulu baru mengoperkannya. Bola dari lemparan bebas dapat langsung ditembakkan ke gawang, setelah disentuh oleh seorang pemain kawan maupun lawan dan melewati garis gawang di antara kedua tiang gawang. Kesalahan ada dua macam, yaitu kesalahan biasa dan kesalahan berat. Kesalahan biasa hukumannya lemparan bebas, sedang kesalahan berat dihukum dengan lemparan hukuman (penalti).
f)     Lemparan Wasit 
Berikut ketentuan mengenai lemparan yang dilakukan oleh wasit. 
1)    Permainan harus dihentikan jika terdapat pemain yang sakit, terjadi kecelakaan, atau jika terdapat dua orang pemain atau lebih, dari regu yang berlawanan dalam waktu yang bersamaan membuat kesalahan. 
2)    Bola yang dilemparkan wasit harus sedemikian rupa sehingga pemain-pemain dari kedua regu itu mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai bola itu setelah bola tersebut menyentuh air. 
3)    Jika lemparan wasit itu bolanya jatuh di air dan menguntungkan salah satu regu, lemparan harus diulang.  Bola Keluar Bola dinyatakan keluar lapangan permainan, jika bola melewati salah satu garis sisi lapangan. Tindakan selanjutnya adalah melakukan lemparan bebas. Lemparan bebas akan diberikan kepada pemain dari regu lawannya yang terdekat pada tempat bola itu meninggalkan lapangan permainan.
3.    Teknik Polo Air 
Terdapat dua macam latihan teknik permainan polo air, yaitu latihan teknik renang polo air dan latihan teknik dengan bola. Teknik renang polo air pada dasarnya semua pemain harus menguasai beberapa teknik gaya renang, antara lain gaya bebas, gaya samping, gaya dada, gaya punggung, injakinjak di air, dan loncat-loncat di air.









 II.        DIVING

1.    Sejarah Singkat
a.    Tahun 415 SM  Para penyelam yunani menghancurkan bekas Dermaga di Sirakusa.
b.    Tahun 1837Augustus Siebe's menciptakan pakaian selam dengan system
pernapasan disuplai dari permukaan yang kemudian dikenal sebagai ASK (Alat Selam Klasik).
c.    Tahun 1959 J.Y Cousteau melaksanakan eksplorasi bawah air dengan menggunakan kapal Calypso.
   
Pada dasarnya aktifitas penyelaman merupakan profesi yang sudah tua usianya dalam sejarah peradaban manusia. Belum ada literatur pasti yang dapat menunjukan kapan aktifitas penyelaman mulai di laksanakan. Dunia pewayangan kita misalnya, mengenal Raden Jayakatwang salah seorang putra dari Aria Bima, spesialisasinya adalah menyelam di laut. Masyarakat maluku sudah berabad - abad yang lalu melaksanakan penyelaman mutiara. Sayang, tidak ada catatan - catatan tentang kepiawaian Bangsa Indonesia dalam sejarah penyelaman.
Ilmu penyelaman terus berkembang, baik untuk kepentingan eksplorasi maupun dalam rangka tugas penelitian untuk menguak misteri bawah permukaan air untuk kemakmuran hidup manusia.

2.    Pengertian
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.  Hal penting dalam melakukan penyelaman adalah penguasaan perlengkapan/peralatan yang dipakai.

3.    Jenis
      Berdasarkan kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan aktifitas menyelam dapat dibedakan menjadi  :
a.    Berdasarkan Kedalaman :
1)    Penyelaman dangkal yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimal 10 meter.
2)    Penyelaman Sedang yaitu Penyelaman dengan kedalaman (10 s/d 30) meter.
3)    Penyelaman dalam yaitu Penyelaman dengan kedalaman lebih dari 30 meter.

b.    Berdasarkan tujuan :
1)    Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, antara lain ;
a)    Tactical (Combat) diving ; penyelaman untuk tugas - tugas tempur.
b)    Submarine Rescue ; penyelaman penyelamatan kapal selam.
c)    Search and Rescue (SAR).
d)    Inspection and Repair ; inspeksi dan perbaikan.
e)    Ship Salvage.
(Penyelaman - penyelaman jenis ini pada umumnya dilaksanakan oleh para penyelam Angkatan bersenjata).

2)    Penyelaman komersial merupakan penyelaman profesional untuk kepentingan konstruksi dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai (off shore drilling), salvage, dll.

3)    Penyelaman Ilmiah (Scientific Diving) Merupakan penyelaman yang dilakukan untuk  kepentingan ilmiah antara lain penelitian geologi, arkeologi, biologi dan kelautan pada umumnya.

4)    Penyelaman Olah Raga (Sport Diving) merupakan penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran.  
c.    Berdasarkan peralatan yang digunakan sport diving dapat dibedakan menjadi:
a)    Skin Diving  merupakan sport diving yg dilakukan dengan menggunakan peralatan selam dasar seperti masker, snorkel dan fins.
b)    Scuba Diving Merupakan penyelaman menggunakan peralatan scuba.

4.    Manfaat
1.    Menyehatkan paru-paru
Selama menyelam udara akan dihirup sebanyak mungkin secara konstan. Hal ini akan melatih otot paru-paru dan membuat organ paru menjadi sehat.
2.    Melatih kelenturan dan kekuatan otot
Seperti halnya dengan olahraga renang, saat menyelam seluruh otot tubuh akan bergerak. Otot-otot ini akan bekerja dengan konstan tanpa gerakan menghentak. Walau tak merasa lelah karena tubuh terbantu daya apung dari air, kelenturan dan kekuatan otot akan terlatih dengan baik.
3.    Mencegah serangan jantung dan stroke
Sebuah penelitian membeberkan hasilnya yakni orang yang menyelam secara rutin nyaris tak pernah terkena serangan jantung dan stroke. Hal ini disebabkan karena sirkulasi darah dan sistem pernafasan yang baik dan terlatih saat menyelam.
4.    Melatih konsentrasi
Secara tak disadari, kemampuan berkonsentrasi dan memusatkan fokus akan terlatih dengan kegiatan menyelam. Mengapa demikian? Ketika menyelam, tentu keseimbangan harus terus dijaga dengan mengkoordinasikan gerak kaki dan tangan. Selain itu juga para penyelam selalu berhati-hati dalam bergerak agar tak merusak karang dan mengganggu kehidupan bawah laut.

0 komentar:

Posting Komentar